BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin
berkembangnya perekonomian semakin banyak pabrik atau industri yang ikut
mengambil peran dalam perkembangan perekonomian baik dalam skala lokal,
nasional, maupun internasional. Hal ini tentunya sangat baik untuk kemajuan
perekonomian. Sayangnya, semua itu tidak hanya menimbulkan hal-hal yang
menguntungkan saja melainkan juga menimbulkan hal-hal yang merugikan atau
hal-hal yang berdampak negatif.
Berkaitan
dengan pabrik-pabrik atau industri, kota Cilegon dapat dijadikan contoh akan
hal tersebut. Karena kota Cilegon adalah salah satu kota di Indonesia yang
memiliki banyak industri. Di Cilegon terdapat lebih dari 40 perusahaan besar
yang bergerak di bidang Industri Kimia selain Krakatau Steel yang kita
kenal dengan produk bajanya. Hal-hal negatif yang timbul adalah banyaknya
polusi yang berasal dari kegiatan perindustrian. Baik polusi yang berasal dari
buangan industri maupun alat transportasi yang berguna untuk mengangkut bahan
dan hasil industri. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan dan
hasil industri adalah truk-truk besar yang tentunya jumlah zat-zat hasil
buangan knalpotnya tidaklah sedikit.
Di
wilayah Cilegon tidaklah sedikit masalah yang berkaitan dengan polusi yang
sering dirasakan dampaknya oleh warga, terutama warga yang berlokasi di dekat
pabrik. Beberapa kecelakaan yang tejadi di pabrik, misalnya kebocoran pipa, ,
tumpahan tangki dari bahan kimia, bahkan kebakaran pabrik. Tentunya hal ini
menghasilkan dampak yang mengkhawatirkan untuk kesehatan warga sekitar. Cara
penanggulan serta pencegahannya sangatlah penting. Peran pihak terkait seperti
pihak penanggung jawab dari pabrik serta pemerintah setempat perlu diperhatikan.
1.2 Tujuan
Penulis
bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh atau dampak banyaknya
pabrik industri di kota Cilegon terhadap kesehatan organ pernapasan warga
Cilegon dan juga usaha yang dilakukan pemerintah setempat serta pihak yang
terkait terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran.
1.3 Manfaat
Semoga
dengan karya tulis ini kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh atau
dampak banyaknya jumlah pabrik industry di kota Cilegon terhadap kesehatan organ
pernapasan warga Cilegon dan juga mengetahui usaha yang dilakukan pemerintah
setempat serta pihak yang terkait terhadap pencegahan dan penanggulangan
pencemaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran
dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.
Karena
kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi
pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan. Zat atau
bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makluk hidup.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1.
Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2.
Berada pada waktu yang tidak tepat.
3.
Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
Sifat polutan adalah :
·
Merusak untuk sementara, tetapi bila
telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
·
Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb
tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang
lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Pencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan
manusia,tata kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan
pencemaran. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun
panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu
relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran
dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat
dapat diatasi dengan melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya.
Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang
terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu
yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan.
Namun setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan
nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami
perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi
gersang dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula
berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati
atau mencari tempat lain.
Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan
perubahan; misalnya, timbul penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.Kondisi
air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika mengalami perubahan yang
cukup menyedihkan.
Bahan pencemar yang terdapat dalam limbah industri
ternyata telah memberikan dampak serius mengancam satu atau lebih unsur
lingkungan: Jangkauan pencemar dalam jangka pendek maupun panjang tergantung
pada sifat limbah,jenis, volume limbah, frekuensinya dan lamanya limbah
berperan.
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan:
1. Menempatkan
daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan
limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan
terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas
gerakan penghijauan.
5. Tindakan
tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan
kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia
lebih mencintai lingkungan hidupnya.
BAB III
PEMBAHASAN
Kota
Industri merupakan sebutan bagi kota kecil di provinsi Banten, yaitu kota
Cilegon. Kota Cilegon merupakan salah satu tempat industri baja terbesar di
Indonesia. Selain pabrik baja, Cilegon juga memiliki puluhan pabrik kimia.
Tentunya
hal ini membawa dampak positif dan juga dampak negatif untuk kota ini. Dampak
positif adanya industri-industri di kota Cilegon yaitu dapat dijadikan sebagai
lapangan pekerjaan yang mencakup sekitar 24,68 % atau sebesar 29.755
tenaga kerja, dapat memajukan perekonomian kota, serta dapat ikut mempengaruhi
perkembangan sarana dan prasarana kota. Sedangkan dampak negatif yang ikut timbul
akibat adanya indutri-industri yang ada di kota Cilegon salah satu diantaranya
yaitu polusi. Polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Tetapi, hal yang
paling menonjol adalah polusi udara. Alasannya karena hal ini paling sering
dirasakan dampaknya. Dampaknya yaitu penyakit ISPA bahkan penyakit kanker
paru-paru.
Kesehatan
Penduduk
Pola 10 penyakit terbanyak pada
pasien Rawat Jalan di Puskesmas Tahun 2010 menunjukkan pasien yang paling
banyak berkunjung adalah pasien dengan penyebab gangguan sistem pernafasan.
10 BESAR
PENYAKIT DI PUSKESMAS TAHUN 2010
No.
|
Jenis Penyakit
|
Jumlah
|
1
|
Infeksi
Saluran Nafas Akut
|
83.099
|
2
|
Dermatitis
lainnya
|
29.153
|
3
|
Faringitis
akut
|
21.323
|
4
|
Gastritis
dan Duodenitis
|
20.351
|
5
|
Nasofaringitis
akut
|
20.109
|
6
|
Batuk
|
19.300
|
7
|
Sakit
kepala
|
16.522
|
8
|
Diare
dan Gastroenteritis
|
13.306
|
9
|
Artritis
lainnya
|
11.577
|
10
|
Myalgia
|
11.469
|
Pengelola
program pada Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Asma Farida di Serang, Minggu
(23/10/2011), mengatakan, total jumlah kasus ISPA se-Provinsi Banten sejak
Januari-September 2011 mencapai 103.640 kasus.
Dari
jumlah tersebut, kasus ISPA tertinggi terjadi di Kota Cilegon sebanyak 44.194
kasus, disusul Kabupaten Serang dengan jumlah kasus sebanyak 28.879 kasus,
kemudian Kota Serang 14.233 kasus, Kabupaten Lebak 10.960 kasus, Kabupaten
Lebak 10.960 kasus, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) 0 (tidak ada) kasus.
"Kota
Cilegon merupakan kota yang paling tinggi kasus ISPA di banding kota/kabupaten
lain, faktornya karena polusi udara," kata Farida.
Menurut
Farida, dari delapan kecamatan yang ada di Kota Cilegon, kasus terbanyak
terjadi di Kecamatan Ciwandan. Kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan
Anyer, kabupaten Serang itu potensi ISPA-nya besar karena kadar debu di wilayah
tersebut sangat tinggi salah satunya disebabkan di Ciwandan banyak
"stokpile" batubara serta mobilitas kendaraan industri.
Ia
mengatakan, untuk mengantisipasi polusi udara karena debu batubara, seharusnya
lokasi stokpile batubara dipagari dinding atau tembok dengan ketinggian minimal
3 meter dan dikelilingi pepohonan yang menyerap debu.
Namun
yang terjadi di Ciwandan, dinding pagar pada lokasi stokpile kurang dari 3
meter akibatnya debu batubara dan debu jalanan beterbangan dan masuk ke
rumah-rumah warga.
"Debu
yang masuk rumah warga itu berpotensi besar menyebabkan ISPA bagi penduduk
setempat," kata Farida.
Sementara
Kabid P2PL Dinkes Provinsi Banten Didin Aliudin menambahkan, berdasarkan Data
Dinkes Banten diketahui bahwa kasus ISPA pada 2011 mengalami peningkatan tajam.
Pada
2009, kasus ISPA di Banten hanya berjumlah 51.282 kasus, namun sepanjang 2011
ini meningkat sebanyak 52.358 kasus sehingga jumlahnya menjadi 103.640 kasus.
Menurut
Didin, upaya pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan menggunakan masker,
mengurangi kontak dengan debu, dan membiasakan membuka fentilasi udara di
rumah. ISPA biasanya paling banyak dialami anak usia 1-5 tahun, dan 5-14 tahun.
ISPA ada dua jenis, yakni bukan pneumonia dan pneumonia. Jika tidak segera
diobati, ISPA akan berdampak ke radang paru-paru.
"Sepanjang 2011
kasus ISPA di Banten telah merenggut delapan nyawa penderitanya. Tiga dari
delapan orang meninggal dunia tersebut adalah bayi dibawah satu tahun dan lima
orang lainnya adalah anak-anak usia 1-4 tahun," kata Didin.
Pengertian
ISPA
Adapun pengertian dari
ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau URI ( bahasa
Inggris ) singkatan dari under respiratory infection adalah
penyakit infeksi yang bersifat akut dimana melibatkan organ saluran
pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga alveoli.
Klasifikasi ISPA
Klasifikasi ISPA
berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
1.
Golongan umur dibawah 2 bulan
2.
Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun
v Golongan umur dibawah 2 bulan
terdiri dari dua klasifikasi yaitu :
•
Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia
jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian
bawah atau frekuensi napas cepat ( frekuensi pernafasan 60 kali permenit atau
lebih ).
•
Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan
pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan tidak ditemukan tanda
tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan napas cepat (
frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit ).
v Golongan umur 2 bulan sampai 5
tahun terdiri dari tiga klasifikasi yaitu :
•
Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia
jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas cepat dengan frekuensi
pernafasan 50 kali per menit atau lebih ( usia 2 – 12 bulan ), atau
frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1 – 5 tahun ).
•
Pneumonia berat:
Yang dimaksud pneumonia
berat jika ditemukan sesak nafas dalam pemeriksaan fisik dan saat inspirasi
adanya tarikan dinding dada bagian bawah. Namun saat dilakukan pemeriksaan anak
harus dalam keadaan tenang, dan tidak menangis.
•
Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan
pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak ditemukan tarikan
dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami batuk pilek biasa.
Jumlah Kasus Pneumonia Balita Kota
Cilegon Tahun 2010
Dari
data-data yang diperoleh, ternyata banyaknya industri di kota Cilegon membawa
dampak yang sangat besar untuk kesehatan organ pernapasan warga Cilegon. Hal
ini dikarenakan polutan-polutan yang timbul akibat dari kegiatan industri
tersebut. Pada umumnya warga Cilegon terutama balita menderita penyakit ISPA.
Dan dapat diketahui jika Kecamatan Ciwandan adalah yang mempunyai kasus
Pneumonia terbanyak, ini dikarenakan kecamatan Ciwandan dapat dikatakan sebagai
sentral industri kota Cilegon.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adanya
pabrik atau ndustry di kota Cilegon menghasilkan keuntungan yang banyak antara lain membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat,serta dari aktivitas pabrik itu sendiri
menghasilkan pendapatan asli daerah(PAD) yang tentunya ini semua bisa
meningkatkan kekuatan ekonomi Kota Cilegon untuk membangun kotanya,tetapi harus
disadari juga bahwa daerah ndustry kimia
juga banyak mengandung resiko, yang antara lain rawan terjadinya pencemaran lingkungan yang juga berdampak bagi kesehatan
organ pernapasan warga Cilegon. Dan walaupun usaha pencegahan telah dilakukan,
tetapi pencegahan terhadap pencemaran lingkungan tidak serta merta menghapus
adanya pencemaran lingkungan yang mungkin dapat terjadi. Faktor kesalahan
teknis, manusia, serta bencana alam tentunya dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dapat tetap terjadi.
4.2 Saran
Meskipun
terdapat satu faktor terjadinya pencemaran lingkungan yang tidak dapat dihindari, yaitu faktor
bencana alam. Tetapi tentunya faktor kesalahan teknis atau kesalahan pada
manusia masih dapat dihindari. Dengan
cara pemeriksaan rutin akan peralatan pabrik, tidak bersikap ceroboh
bagi pekerja atau karyawan dalam bekerja, serta yang paling penting adalah
kepedulian pemerintah terkait akan pabrik-pabrik tersebut. Kerjasama pemerintah
serta warga sekitar sangatlah penting dalam mengontrol pabrik atau ndustry
yang kemungkinan dapat berbuat seenaknya
atau tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
AntaraNews.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 11.21
www.
radarbanten.com diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 11.19
Faktaberita.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 10.52
Bantenpos-online.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 10.20
www.elshinta.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 10.20
www.Bidikbanten.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 10.20
Ojibarayapost.blogspot.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 9.48
www.poskotanews.com
diunduh Sabtu, 14 April 2012 pukul 7.41
http://nursingbegin.com
diunduh Minggu, 15 April 2012 pukul 20.08
http://www.dinkes.bantenprov.go.id
diunduh Minggu, 15 April 2012 pukul 20.11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar